Pendekatan inovatif dalam strategi pembelajaran diperlukan untuk mengaktifkan keterlibatan siswa secara mandiri dalam proses pembelajaran melalui kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada proses penemuan (discovery) dan pencarian (inquiry). Kegiatan pembelajaran melalui pendekatan ini memiliki dampak positif sebagaimana yang dikemukakan oleh Jeromme Brunner dalam Hasibuan dan Mujiono (1993), yang mengemukakan bahwa pencarian atau Inquiry mengandung makna (1) dapat membangkitkan potensi intelektual siswa, (2) peserta didik yang semula memperoleh extrinsic reward dalam keberhasilan belajar (mendapat nilai baik), dalam pendekatan inquiry dapat memperoleh intrinsic reward. (3) peserta didik dapat mempelajari heuristic (mengolah pesan atau informasi) dari penemuan, artinya bahwa cara untuk mempelajari tekhnik penemuan ialah dengan jalan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengadakan penelitian sendiri. (4) dapat menyebabkan ingatan bertahan lama sampai terinternalisasi pada diri peserta didik
Selain beberapa hal di atas motivasi lain yang mendorong penggunaan pendekatan inquiry dalam proses pembelajaran adalah karena proses pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses yang:
a. Berpusat pada peserta didik (Student Centered), artinya peserta didiklah yang
harus memproses pengetahuan dan berperan aktif mencari dan menemukan
sendiri pengetahuannya.
b. Dapat membentuk konsep diri positif, karena peserta didik dilatih untuk
bersifat terbuka, sabar, dan kreatif dalam proses perolehan pengalaman dan
pengetahuan.
c. Dapat meningkatkan derajat pengharapan peserta didik, karena melalui
pengalaman penelitian yang berhasil, ia yakin dan akan terus berpengharapan
bahwa ia dapat memecahkan masalahnya secara mandiri.
d. Dapat mencegah terjadinya verbalisme, mengingat pendekatan ini
menekankan pada penemuan sendiri.
e. Memungkinkan peserta didik sebagai subjek belajar, yaitu dapat
mensimulasikan dan mengakomodasikan informal mental seperti tindak
belajar yang sebenarnya.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya bagaimana guru dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik, yaitu yang dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar