Rabu, 28 Desember 2011

Mngapa kterampilan proses diperlukan?

1.    Pengertian Pendekatan Ketrampilan Proses Keterampilan proses merupakan kemampuan siswa untuk mengelola (memperoleh) yang didapa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil perolehan tersebut” (Azhar, 1993: 7) Sedangkan “menurut Conny (1990 : 23) pendekatan keterampilan proses adalah pengembangan sistem belajar yang mengefektifkan siswa (CBSA) dengan cara mengembangkan keterampilan memproses perolehan pengetahuan sehingga peserta didik akan menemukan, mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan sikap dan nilai yang dituntut dalam tujuan pembelajaran khusus”. Berdasarkan uraiaan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan kemampuan dasar berupa mental fisik, dan sosial untuk menemukan fakta dan konsep  maupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar mengajar yang telah mengaktifkan siswa (CBSA) sehingga mampu menumbuhkan sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik. Dimiyati (2002: 138) mengatakan bahwa pendekatan keterampilan proses dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa adalah : Pendekatan keterampilan proses memberikan kepada pengertian yang tepat tentang hakekat ilmu pengetahuan siswa dapat mengalami rangsangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik mengerti fakta dan konsep ilmu pengetahuan Mengajar dengan keterampilan proses berarti memberi kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan tidak sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan. Menggunakan keterampilan proses untuk mengajar ilmu pengetahuan membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus.

Dari pembahasan tentang pengertian keterampilan proses (PKP) dapat diartikan bahwa pendekatan keterampilan proses dalam penerapannya secara langsung memberikan kesempatan siswa untuk secara nyata bertindak sebagai seorang ilmuan karena penerapan pendekatan keterampilan proses menekankan dalam memperoleh ilmu pengetahuan siswa hendaknya menanamkan sikap dan nilai sebagai seorang ilmuan. 

Menurut Dimiyati, mengatakan bahwa pendekatan keterampilan proses (PKP) perlu diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi Pengalaman intelektual emosional dan fisik dibutuhkan agar didapatkan agar hasil belajar yang optimal Penerapan sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran ini. (Dimiyati, 2002: 137) Pembinaan dan pengembangan kreatifitas berarti mengaktifkan murid dalam kegiatan belajarnya. Untuk itu cara belajar siswa aktif (CBSA) yang mengembangkan keterampilan proses yang dimaksud dengan keterampilan di sini adalah kemampuan fisik dan mental yang mendasar  sebagai penggerak kemampuan-kemampuan lain dalam individu. Sedangkan Conny (1990 : 14). mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang melandasi perlu diterapkan pendekatan keterampila proses (PKP) dalam kegiatan belajar mengajar yaitu: Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Para ahli psikologi umumnya berpendapat bahwa anak-anak muda memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh kongkrit. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat relatif benar seratus persen penemuannya bersifat relatif  Dalam proses belajar mengajar pengembangan konsep tidak dilepaskand ari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.



Dalam kaitannya dengan pembelajaran ipa khususnya untuk sd keterampilan proses merupakan pendekatan yang ditempuh para ilmuwan dalam usaha bersama memecahkan suatu misteri didalam alam. Ada beberapa aspek dalam keterampilan proses ipa yaitu:
1.      Pengamatan
2.      Pengklasifikasian
3.      Pengukuran
4.      Pengindentifikasian dan pengendalian variabel
5.      Perumusan hipotesa
6.      Perancangan eksperimen
7.      Penyimpulan hasil eksperimen
8.      Pengkomunikasian hasil eksperimen
Seorang pengajar harus dapat mengerti pandangan tentang ipa dan pemahaman tentang anak-anak.ada beberapa pendekatan dalam pembelajaran ipa
              ·            Pendekatan faktual
Menekankan penemuan fakta-fakta dalam ipa.
metode yang paling efesien untuk pembelajaran dengan pendekatan ini adalah membaca, mengulang, mendemontrasikan, melatih dan mentes.
Pendekatan faktual tidak mengambarkan ipa yang sesungguhnya sebab tidak menampilkan proses bagaimana didapatkannya fakta-fakta tersebut.
              ·            Pendekatan konsep                                                                                                       Konsep adalah suatu ide yang menghubungkan beberapa fakta.Dengan pencapaiannya konsep biasanya memerlukan benda-benda konkret untuk diotak-atik, ekplorasi fakta-fakta dan mengotak-otak ide-ide secara mental.
              ·            Pendekatan konseptual
Dalam pendekatan ini di perlukan pemahaman dari sekeradar menghapal.
Konseptual lebih menunjukkan gambaran yang lebih tepat tentang ipa.
              ·            Pendekatan keterampilan ipa
Pendekatan ini lebih menekankan  proses ipa bagaimana pembelajaran itu berlangsung sampai kepada murid untuk melakukan aspek-aspek dalam keterampilan ipa.
Pendekatan keterampilan-keterampilan proses ipa memberikan kepada murid-murid untuk melakukan dan menemukan sendiri.keterampilan  yang dilatih dapat ditransfer untuk tugas-tugas lain yang ada kaitannya dengan keterampilan tersebut,mengunakan pendekatan keterampilan proses ipa anak akan mempelajari proses dan produk ipa.
Penjelasan tentang aspek-aspek dalam keterampilan proses:
1.      Pengamatan
Pengamatan ilmiah adalah proses pengumpulan informasi dengan mempergunakan semua indera atau memakai alat untuk membantu indera menjadi maksimal.
↔   Menurut esler (1984)
Adalah keterampilan yang dikembangkan dengan mengunakan semua indera yang kita miliki untuk mengidentifikasikan dan memberikan nama sifat sifat dari objek-objek atau kejadian-kejadian.
↔   Menurut abruscato
Yang mengatakan bahwa pengamatan artinya mengunakan segenap panca indera untuk memperoleh informasi atau data mengenai benda atau kejadian.
             Dalam melakukan pengamatan ilmiah ada beberapa komponen
a.      Rencana
b.      Indera
c.       Pernyataan
d.      Pengukuran
e.      Persamaan dan perbedaan
f.        Perubahan
g.      Komunikasi

2.      Pengaklasifikasian
Definisi dari mengklasifikasian adalah mengatur/menyusun atau mendistribusikan obyek-obyek, kejadian-kejadian,atau informasi kedalam golongan atau kelas dengan mempergunakan cara tertentu atau sistem tertentu.

↔   Menurut esler
Keterampilan yang dikembangkan melalui latihan-latihan mengkatagorikan benda-benda berdasarkan pada (set yang ditetapkan sebelumnya dari) sifat-sifat benda tersebut.
↔   Menurut abuscato
Merupakan proses yang digunakan para ilmuan untuk menentukan golongan benda-benda atau kegiatan-kegiatan.
Keberhasilan dalam ketrampilan mengklasifikasi adalah mengingat dua atau lebih                                                                                                                                                                                                                   hal pada satu saat.

3.      Pengukuran
Defenisi membuat pengukuran adalah membuat observasi kuantitatif dengan jalan membandingkan suatu standar konvensional atau non konvensioal.
↔   Menurut carlin
Mengukur adalah observasi kuantitatif dengan membandingkannya terhadap standar yang konvensional atau standar non konvensional.
↔   Menurut (nasution, 2007: 1,20)
Dalam mengukur memerlukan kemampuan untuk menggunakan alat ukur secara benar dan kemampuan untuk menerapkan cara perhitungan dengan menggunakan alat-alat ukur.
Dalam proses mengukur lebih menekankan pada pertimbangkan dan pemilihan            instrumen (alat) ukur yang tepat untuk digunakan dsn menentukan perkiraan suatu objek tertentu sebelum melakukan pengukuran dengan suatu alat ukur untuk mendapatkan ukuran yang tepat.

4.      Identifikasi dan pengendalian variabel.
Identifikasian variabel adalah menandai karetristik objek atau faktor dalam kejadian/peristiwa yang tetap dan yang berubah didalam kondisi yang berbeda-beda.
Mengendalikan atau memanipulasi variabel adalah salah satu komponen penting didalam melakukan kegiatan ilmiah misalnya peneitian atau percobaaan.
Ada 3 macam variabel dalam penilitian atau prcobaan:
·         Variabel bebas
·         Variabel tergantung atau variabel terikat
·         Variabel terkontrol


5.      Perumusan hipotesis
Suatu hipotesa adalah dugaan tentang hubungan alasan yang mungkin ditemukan didalam percobaan/penilitian.
Pernyataan yang merupakan dugaan sementara adalah hipotesa.hipotesa adalah memberi arahan bagi anak-anak untuk melakukan suatu upaya mendapatkan efek-efek yang dapat diamati sebagai akibat dari sesuatu.


6.      Perancangan eksperimen
Eksperimen adalah suatu proses yang rumit, yang terdiri dari banyak langkah komponen.
Dalam mendapatkan data yang baik eksperimen adalah alat yang penting.


7.      Pengkomunikasian
Disekolah dasar pengkomunikasian adalah mencatat data yang didapat sebagai hasil eksprimen dalam bentuk yang dapat dipahami oleh orang-orang.
↔   Menurut abruscato
Mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan  hasil penyelidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar